Pernah dengar bahan tas Dinir? Jadi, bahan tas Dinir adalah bahan kain sintetis di mana pembuatan bahan dasar tas ini adalah polyester. Nah, sebenarnya bahan tas dinir ini merujuk pada satuan ukur ketebalan. Bukan hanya sekedar ketebalan bahannya saja tetapi juga kekuatan benang pada kain dinir yang digunakan untuk tas di mana jika angkanya semakin beasr maka semakin kuat juga bahannya.
Nah, untuk kuran satuan bahan tas dinir ini sangat bervariasi, ada 00D, 600D, dan 1680D. Selain itu, bahan tas dinir juga adalah salah satu bahan yang tahan air dan debu. Tapi, tentu saja kamu juga perlu tahu cara perawatan bahan tas dinir. Apakah merawatnya sulit? Kamu bisa menemukan jawabannya di artikel ini.
Apa Itu Bahan Tas Dinir?
Mungkin kamu masih asing dengan bahan tas dinir, padahal bahan ini begitu populer di industri tas. Bahan dinir atau denier (D) adalah jenis kain berbahan dasar poliester atau nilon yang dikenal karena ketahanannya terhadap air, kekuatan seratnya, serta daya tahannya terhadap gesekan dan robekan.
Dinir sering digunakan dalam produksi tas, baik untuk tas ransel, tas laptop, tas selempang, hingga koper karena sifatnya yang kuat tetapi tetap fleksibel.
Bahan tas dinir memiliki berbagai tingkat ketebalan yang diukur dalam satuan denier (D), yang menunjukkan kepadatan serat kain. Semakin tinggi angka denier, semakin tebal dan kuat kain tersebut.
Beberapa contoh yang umum digunakan dalam industri tas adalah Dinir 300D, 600D, dan 1680D. Dinir 300D sering digunakan untuk tas ringan dan fashion, sedangkan 600D dan 1680D lebih umum dipakai untuk tas outdoor, militer, atau tas dengan kebutuhan daya tahan ekstra.
Salah satu keunggulan utama bahan tas dinir adalah kemampuannya menahan air. Sebagian besar kain dinir telah dilapisi dengan coating PVC atau PU, sehingga membuatnya tahan terhadap cipratan air atau hujan ringan.
Selain itu, perawatannya juga cukup mudah karena tidak mudah menyerap noda dan bisa dibersihkan dengan kain lembab. Dengan berbagai keunggulan ini, bahan tas dinir menjadi pilihan ideal bagi produsen tas yang mencari kombinasi antara daya tahan, fungsionalitas, dan estetika dalam satu material.
Cara Merawat Bahan Tas Dinir
Sekarang sudah mulai paham kan tentang apa itu tas dinir? Oke, sekarang kita lanjut membahas soal cara merawat bahan tas dinir. Di sini saya akan membagikan pembahasan cara perawatan melalui beberapa sub-topik, termasuk cara mencucinya jika ada noda. Yuk, kita coba!
Cara Membersihkan Tas Dinir dengan Benar
Tas dinir memiliki permukaan yang cukup mudah dibersihkan, tetapi tetap harus dilakukan dengan metode yang tepat agar tidak merusak serat kain atau lapisan anti airnya. Begini tips untuk membersihkannya:
- Bersihkan tas dengan kain lembut atau spons yang dibasahi air hangat. Hindari menggunakan sikat kasar karena dapat merusak lapisan permukaan tas.
- Campurkan air dengan sedikit detergen cair yang lembut. Jangan gunakan pemutih atau sabun berbahan keras karena dapat merusak warna dan tekstur kain.
- Bersihkan bagian luar tas dengan mengusap secara perlahan menggunakan spons atau kain basah. Fokus pada area yang terkena noda atau kotoran, lalu lap dengan gerakan melingkar agar tidak meninggalkan bekas.
- Gunakan kain bersih yang dibasahi air untuk menghilangkan sisa sabun pada tas. Pastikan tidak ada residu detergen yang tertinggal karena dapat menyebabkan noda atau perubahan warna.
- Tas dinir biasanya memiliki lapisan anti air yang dapat rusak jika terlalu lama direndam dalam air. Jadi, kamu cukup bersihkan dengan cara dilap agar kain tetap terjaga kualitasnya.
- Setelah dibersihkan, letakkan tas di tempat teduh dan biarkan kering secara alami. Hindari menjemur langsung di bawah sinar matahari karena dapat membuat warna tas cepat pudar.
Cara Menghilangkan Noda pada Tas Dinir
Jika tas dinir Anda terkena noda seperti minyak, tinta, atau lumpur, segera bersihkan dengan cara yang tepat agar noda tidak membekas. Berikut adalah beberapa tips untuk menghilangkan noda yang berbeda.
🔹 Noda minyak atau makanan
- Taburkan bedak bayi atau tisu penyerap minyak pada bagian yang terkena noda.
- Diamkan beberapa menit agar minyak terserap, lalu lap dengan kain lembab.
🔹 Noda tinta atau pulpen
- Gunakan alkohol isopropil atau hand sanitizer pada kapas, lalu usapkan perlahan ke noda tinta.
- Jangan menggosok terlalu keras agar warna kain tidak ikut pudar.
🔹 Noda lumpur atau tanah
- Biarkan lumpur mengering terlebih dahulu, lalu sikat perlahan dengan sikat halus.
- Gunakan kain lembab untuk membersihkan sisa noda yang tersisa.
🔹 Noda air atau jamur
- Campurkan cuka putih dengan air, lalu lap area yang terkena noda.
- Pastikan tas benar-benar kering agar jamur tidak muncul kembali.
Cara Menyimpan Tas Dinir Agar Tidak Mudah Rusak
Selain menjaga kebersihan dari tas dinir, kamu juga perlu tahu cara menyimpan tas juga berpengaruh terhadap daya tahan bahan dinir. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menyimpan tas dinir:
✅ Hindari menyimpan di tempat lembab karena kelembaban tinggi bisa menyebabkan jamur dan bau tidak sedap pada tas. Sebaiknya, kamu simpan di tempat yang kering dan memiliki sirkulasi udara yang baik.
✅ Gunakan silica gel atau arang aktif untuk menyerap kelembaban. Cara ini dapat mencegah jamur dan bau apek yang sering muncul pada tas yang lama disimpan.
✅ Jangan menumpuk tas terlalu lama karena jika tas disimpan dalam posisi tertindih, bentuknya bisa berubah atau penyok. Kami sarankan untuk gunakan pengisi tas (stuffing) seperti kertas atau kain agar bentuknya tetap terjaga.
✅ Hindari kontak langsung dengan sinar matahari karena tas yang terkena sinar matahari terlalu lama, warnanya bisa memudar dan kainnya menjadi kaku.
✅ Jangan menyimpan dalam kantong plastik karena plastik bisa menahan kelembaban dan menyebabkan pertumbuhan jamur. Sebaiknya gunakan dust bag berbahan kain agar tas tetap bisa “bernapas”.
Hal yang Harus Dihindari Saat Menggunakan Tas Dinir
Meski kamu sudah melakukan semua tips cara merawat bahan tas dinir tadi, tetap saja ada beberapa hal yang harus kamu hindari saat menggunakan tas dinir, yaitu:
❌ Mengisi tas terlalu penuh: Beban berlebih bisa membuat jahitan tas cepat rusak atau tali tas menjadi longgar.
❌ Menyimpan barang tajam di dalam tas: Benda tajam seperti gunting atau kunci bisa melubangi atau merusak lapisan dalam tas.
❌ Menggunakan bahan kimia keras untuk membersihkan: Pemutih atau cairan pembersih berbasis alkohol yang keras bisa merusak tekstur dan warna tas.
❌ Menjemur tas di bawah sinar matahari langsung: Paparan sinar UV bisa menyebabkan warna pudar dan membuat bahan dinir menjadi rapuh.
❌ Menyimpan dalam keadaan basah: Tas yang masih basah akan lebih rentan terhadap pertumbuhan jamur dan bau apek.
Sudah tahu kan bahwa bahan tas dinir ini ternyata sangat bagus untuk dijadikan berbagai model tas, apalagi kamu butuh tas yang tahan air dan kuat. Nah, kalau kamu merasa punya desain dan mode yang bagus untuk membuat tas sendiri dari bahan dinir, bisa coba gunakan jasa profesional konveksi tas, yaitu Kostaka. Jangan khawatir soal kualitas, Kostaka juaranya!